Bahasa Dayak Ngaju
Provinsi Kalimantan Tengah

         
 

Bahasa Dayak Ngaju merupakan bahasa yang dituturkan oleh sebagian besar penduduk Kalimantan Tengah. Penutur bahasa tersebut dapat dijumpai hampir di sepanjang daerah aliran sungai di Kalimantan Tengah, kecuali Kabupaten Kotawaringin Barat. Wilayah tuturnya meliputi Kabupaten Kapuas bagian tengah, Kabupaten Gunung Mas dan Pulang Pisau bagian tengah hingga ke Kota Palangkaraya, sebagian Sungai Mentaya, Kabupaten Barito Selatan bagian selatan, serta Kabupaten Katingan bagian hilir.

Bahasa Dayak Ngaju terdiri atas tiga puluh dua dialek, yakni (1) dialek Kandan yang dituturkan di Desa Kandan, Kecamatan Kota Besi, Kabupaten Kota Waringin Timur; (2) dialek Rantau Tampang yang dituturkan di Kelurahan Kuala Kuayan dan Desa Rantau Tampang, Kecamatan Telaga Antang, Kelurahan Mentaya Seberang, Kecamatan Seranau, dan Kecamatan Antang Kalang, Kabupaten Kotawaringin Timur; (3) dialek Parebok yang dituturkan di Desa Parebok, Kecamatan Teluk Sampit, Kabupaten Kotawaringin Timur; (4) dialek Mandomai yang dituturkan di Kelurahan Mandomai, Kecamatan Kapuas Barat, Kabupaten Kapuas; (5) dialek Kalumpang yang dituturkan di Desa Kalumpang, Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas; (6) dialek Tumbang Makutup yang dituturkan di Desa Tumbang Mangkutup (Tumbang Muroi),Kecamatan Mantangai, Kabupaten Kapuas; (7) dialek Pangkoh Tengah (Pangkoh Sari) yang dituturkan di Desa Pangkuh Tengah, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Kapuas (Pulang Pisau); (8) dialek Pulang Pisau yang dituturkan di Desa Anjir Pulang Pisau, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau; (9) dialek Tumbang Nusa yang dituturkan di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Kabupaten Pulang Pisau; (10) dialek Timpah yang dituturkan di Desa Timpah, Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas; (11) dialek Lawang Kamah yang dituturkan di Desa Lawang Kamah, Kecamatan Timpah, Kabupaten Kapuas, (12) dialek Batu Puter yang dituturkan di Desa Batu Puter, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas; (13) dialek Luwuk Langkuas yang dituturkan di Desa Luwuk Langkuas, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas; (14) dialek Tumbang Jutuh yang dituturkan di Desa Tumbang Jutuh, Kecamatan Rungan, Kabupaten Gunung Mas; (15) dialek Bereng Rambang yang dituturkan di Desa Bereng Rambang, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Gunung Mas (Pulang Pisau); (16) dialek Bawan yang dituturkan Desa Bawan, Kecamatan Banama Tingang, Kabupaten Gunung Mas (Pulang Pisau); (17) dialek Sepang Simin yang dituturkan di Kelurahan Sepang Simin, Kecamatan Sepang, Kabupaten Gunung Mas; (18) dialek Kuala Kurun yang dituturkan di Kelurahan Kuala Kurun, Kecamatan Kurun, Kabupaten Gunung Mas; (19) dialek Tewah yang dituturkan di Kelurahan Tewah, Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas; (20) dialek Kasongan yang dituturkan di Desa Kasongan (Kasongan Lama), Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan (21) dialek Petak Bahandang yang dituturkan di Desa Petak Bahandang, Kecamatan Tasik Payawan, Kabupaten Katingan; (22) dialek Baun Bango yang dituturkan di Desa Baun Bango, Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan; (23) dialek Pilang yang dituturkan di Desa Pilang, Kecamatan Kahayan Hilir (Jabiren), Kabupaten Pulang Pisau; (24) dialek Saka Kajang yang dituturkan di Desa Saka Kajang, Kecamatan Kahayan Hilir (Jabiren), Kabupaten Pulang Pisau; (25) dialek Gohong yang dituturkan di Desa Gohong, Kecamatan Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau; (26) dialek Mangkatip yang dituturkan di KelurahanMengkatip, Kecamatan Dusun Hilir, Kabupaten Barito Selatan; (27) dialek Tangkiling yang dituturkan di Kelurahan Tangkiling, Kecamatan Bukit Batu, Kota Palangkaraya; (28) dialek Kalampangan yang dituturkan di Kelurahan Kalampangan, Kecamatan Sebangau, Kota Palangkaraya (29) dialek Bukit Rawi yang dituturkan di Desa Bukit Rawi, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau; (30) dialek Mungku Baru yang dituturkan di Kelurahan Mungku Baru, Kecamatan Rakumpit, Kota Palangkaraya; (31) dialek Tumbang Talaken yang dituturkan di Kelurahan Tumbang Talaken, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas; dan (32) dialek Takaras yang dituturkan di Desa Takaras, Kecamatan Manuhing, Kabupaten Gunung Mas. Persentase perbedaan antardialek tersebut berkisar 51—80,75%.

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Dayak Ngaju merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 81%—100% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa lainnya yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah. Misalnyadengan bahasa Balai, Dayak Pulau Telo, Kadorih, Dayak Baream, dan Dayak Kapuas.