| Bahasa Melayu dituturkan di Kelurahan Togafo, Kecamatan Pulau Ternate, Kabupaten Kota Ternate dan Desa Bobaneigo, Kecamatan Kao Teluk, Kabupaten Halmahera Utara, Provinsi Maluku Utara. Bahasa Melayu di Provinsi Maluku Utara terdiri atas dua dialek, yaitu dialek Melayu Ternate dan dialek Gorap dengan persentase perbedaan antardialek sebesar 70%. Sementara itu, dialek Melayu Ternate dan Gorap termasuk dialek bahasa Melayu Riau yang diduga sebagai tanah asal bahasa Melayu dengan persentase perbedaan berkisar 63,52—70%.
Dialek Melayu Ternate dituturkan di Kelurahan Togafo, Kecamatan Pulau Ternate, Kabupaten Kota Ternate. Adapun dialek Gorap dituturkan di Desa Bobaneigo, Kecamatan Kao Teluk, Kabupaten Halmahera Utara. Dialek Gorap berasal dari bahasa kreol atau pijin yang merupakan campuran antara bahasa Melayu setempat dengan bahasa pendatang dari Sulawesi Tenggara. Wilayah tutur dialek Gorap sebelah timur dan utara berbatasan dengan wilayah tutur bahasa Tobelo, sebelah barat dengan wilayah tutur bahasa Ternate, dan sebelah selatan dengan wilayah tutur bahasa Makian.
Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Melayu yang terdapat di Provinsi Maluku dan isolek Melayu yang terdapat di Provinsi Maluku Utara termasuk satu bahasa dengan persentase perbedaan di bawah 80%. Begitu pula jika dibandingkan dengan bahasa Melayu di Provinsi Kepulauan Riau. Semuanya termasuk satu bahasa dengan persentase di bawah 80%. |