| Bahasa Mansim Borai dituturkan oleh beberapa orang di Kampung Anday dan Mupi, Distrik Manokwari Selatan, Kabupaten Manokwari, Provinsi Papua Barat. Semula, penutur bahasa ini tinggal di Kampung Maruti, di daerah Gunung Kapur. Oleh karena pada tahun 1976 Kampung Maruti tersebut dilanda banjir, mereka berpindah/mengungsi dan memencar ke Andai, Arfai, dan Muni. Setelah ditelusuri ke daerah pengungsian, diketahui bahwa bahasa ini termasuk salah satu bahasa di Papua yang terancam punah karena penuturnya hanya tinggal empat orang. Dua orang tinggal di Kampung Andai dan dua orang tinggal di Muni.
Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri membuktikan bahwa bahasa Mansim Borai merupakan bahasa tersendiri yang berbeda dengan enam bahasa lain yang ada di Papua Barat, yaitu bahasa As, Seget, Kapora, Inora, Irires, dan Numfor (Mansinam). Persentase perbedaan bahasa Mansim Borai dengan bahasa As, Seget, Kapora, dan Inora sebesar 100%; dengan bahasa Irires 99%; dan bahasa Numfor (Mansinam) 98%. |