| Bahasa Melayu dituturkan di Provinsi Kepulauan Riau. Bahasa Melayu di Provinsi Kepulauan Riau terdiri atas 24 dialek, yaitu (1) dialek Pesisir, (2) dialek Kundur, (3) dialek Bintan-Karimun, (4) dialek Pecong, (5) dialek Karas-Pulau Abang, (6) dialek Malang Rapat-Kelong, (7) dialek Mantang Lama, (8) dialek Rejai, (9) dialek Posek, (10) dialek Merawang, (11) dialek Berindat-Sebelat, (12) dialek Arung Ayam, (13) dialek Kampung Hilir, (14) dialek Pulau laut, dan (15) dialek Ceruk, (16) dialek Pangkil, (17) dialek Sanglar, (18) dialek Binjai, (19) dialek Bandarsyah, (20) dialek Tanjungpala, (21) dialek Pemping, (22) dialek Kampung Bugis, (23) dialek Kelumu, dan (24) dialek Mengkait.
Dialek Kundur dituturkan di Kecamatan Kundur, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Bintan-Karimun dituturkan di Kabupaten Bintan dan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Pecong dituturkan di Kelurahan Pecong, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Karas-Pulau Abang dituturkan di Kelurahan Karas dan Kelurahan Pulau Abang, Kecamatan Galang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Malang Rapat-Kelong dituturkan di Desa Malang Rapat, Kecamatan Gunung Kijang, dan Desa Kelong, Kecamatan Bintan Pesisir, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Mantang Lama dituturkan di Desa Mantang Lama, Kecamatan Mantang, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Rejai dituturkan di Desa Rejai, Kecamatan Senayang, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepualau Riau. Dialek Posek dituturkan di Desa Posek, Kecamatan Kepulauan Posek, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Merawang dituturkan di Desa Merawang, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Berindat-Sebelat dituturkan di Desa Berindat, Kecamatan Singkep Pesisir, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Arung Ayam dituturkan di Desa Arung Ayam, Kecamatan Serasan Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Kampung Hilir dituturkan di Kampung Hilir, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Pulau laut dituturkan di Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Ceruk dituturkan di Desa Ceruk, Kecamatan Bunguran Timur Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Pangkil dituturkan oleh masyarakat Desa Pangkil, Kecamatan Teluk Bintan, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Sanglar dituturkan masyarakat Desa Sanglar, Kecamatan Durai, Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau. Menurut pengakuan penduduk, dialek Sanglar juga dituturkan di Desa Semenang, Desa Tanjungkilang, dan Desa Ngal. Dialek Binjai dituturkan oleh masyarakat di Desa Binjai, Kecamatan Bunguran Barat, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Menurut pengakuan penduduk, dialek Binjai juga dituturkan di Desa Sedanau Timur, Desa Cemaga, Desa Sedanau Timur, dan Kecamatan Bunguran Timur. Dialek Bandarsyah dituturkan oleh masyarakat Desa Bandarsyah, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Menurut pengakuan penduduk, wilayah tutur dialek Bandarsyah meliputi desa-desa yang berbatasan langsung dengan Desa Bandarsyah, yaitu di sebelah utara dengan Kelurahan Ranai dan Ranai Darat, di sebelah selatan dengan Desa Sungai Ulu, di sebelah barat dengan Sungai Ulu. Dialek Tanjungpala dituturkan di Desa Tanjungpala, Kecamatan Pulau Laut, Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. Menurut pengakuan penduduk, wilayah tutur dialek Tanjungpala meliputi desa-desa yang berbatasan langsung dengan Desa Tanjungpala yaitu di sebelah selatan dengan Desa Airpayang dan di sebelah barat dengan Desa Kadur. Dialek Pemping dituturkan oleh masyarakat di Desa Pemping, Kecamatan Belakang Padang, Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Melayu Kampung Bugis dituturkan oleh masyarakat di Desa Senggarang, Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang, Kecamatan Tanjungpinang Kota, dan beberapa desa di Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Suku Laut Kelumu dituturkan oleh masyarakat di Desa Kelumu, Kecamatan Lingga, Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau. Dialek Suku Laut Mengkait dituturkan oleh masyarakat di Pulau Mengkait,Desa Kiabu, Kecamatan Siantan Timur, Kabupaten Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.
Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, persentase perbedaan antardialek menunjukkan beda dialek yang berkisar 51%—80%. Sementara itu, isolek Melayu merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar 81%—100% jika dibandingkan dengan bahasa Banjar.
Bahasa Melayu di Indonesia memiliki 87 dialek. Adapun bahasa Melayu dituturkan di wilayah Provinsi Sumatra Utara terdiri atas 11 dialek, yaitu (1) dialek Stabat Lama, (2) dialek Secangang (Langkat), (3) dialek Sungai Sakat (Labuhan Batu), (4) dialek Cinta Air, (5) dialek Hamparan Perak, (6) dialek Dolok Manampang (Deli Serdang), (7) dialek Tanjung Balai Asahan, (8) dialek Muara Sipongi (Tapanuli Selatan), (9) dialek Sorkam (Tapanuli Tengah), (10) dialek Binjai, dan (11) dialek Medan. Bahasa Melayu yang dituturkan di wilayah Provinsi Riau terdiri atas satu dialek, yaitu dialek Pesisir.
Bahasa Melayu yang dituturkan di wilayah Provinsi Jambi terdiri atas delapan dialek, yaitu (1) dialek Tanjung Jabung Timur, (2) dialek Kota Jambi, (3) dialek Muarajambi, (4) dialek Batanghari, (5) dialek Tebo, (6) dialek Bungo, (7) dialek Sarolangun, dan (8) dialek Marangin. Bahasa Melayu dituturkan di wilayah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung terdiri atas lima dialek, yaitu (1) dialek Ranggi Asam, (2) dialek Tua Tunu, (3) dialek Jeriji, (4) dialek Tempilang, dan (5) dialek Mayang. Bahasa Melayu dituturkan di wilayah Provinsi Sumatra Selatan terdiri atas sembilan dialek, yaitu (1) dialek Palembang Sukabangun, (2) dialek Kisam, (3) dialek Muara Saling, (4) dialek Selangit, (5) dialek Rupit, (6) dialek Bentayan, (7) dialek Palembang 16 Ulu, (8) dialek Padang Bintu, dan (9) dialek Talang Ubi.
Bahasa Melayu yang terdapat di Provinsi DKI Jakarta terdiri atas dua dialek, yaitu (1) dialek Betawi Pusat dan (2) dialek Betawi Pinggiran (Ora). Bahasa Melayu di Provinsi Jawa Barat mempunyai satu dialek, yaitu dialek Betawi. Bahasa Melayu di Provinsi Bali juga hanya mempunyai satu dialek, yaitu dialek Loloan. Bahasa Melayu di Provinsi NTB juga mempunyai satu dialek, yaitu dialek Kampung Melayu.
Bahasa Melayu di Provinsi Kalimantan Timur terdiri atas tujuh dialek, yaitu (1) dialek Banua, (2) dialek Banjar Samarida, (3) dialek Kutai Kota Bangun, (4) dialek Badeng, (5) dialek Kutai Muara Lesan, (6) dialek Kutai Muyup Ulu, dan (7) dialek Kahala. Bahasa Melayu Kalimantan Tengah terdiri atas tiga dialek, yaitu (1) dialek Mendawai, (2) dialek Kumai (Sei Konyer), dan (3) dialek Kotawaringin Hulu.
Bahasa Melayu di Provinsi Sulawesi Utara terdiri atas satu dialek, yaitu dialek Malalayang Satu. Bahasa Melayu di Provinsi Maluku Utara terdiri atas dua dialek, yaitu (1) dialek Ternate dan (2) dialek Gorap. Bahasa Melayu di Provinsi Maluku terdiri atas empat dialek, yaitu (1) dialek Ambon (Kayeli, Bula), (2) dialek Ambon Teon, (3) dialek Luang Timur, dan (4) dialek Teranggan Timur. Bahasa Melayu juga dituturkan di wilayah Provinsi NTT dan Provinsi Papua. |