Bahasa Lampung Cikoneng
Provinsi Banten(Jawa dan Bali)

         
 

Bahasa Lampung Cikoneng berasal dari Provinsi Lampung. Bahasa itu dituturkan oleh masyarakat yang berada di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.Menurut pengakuan penduduk, nenek moyang mereka berasal dari daerah Kalianda di wilayah Lampung Selatan. Secara historis, Lampung dan Banten memiliki kedekatan khusus pada masa Kesultanan Banten dan secara geografis letak Banten dengan Lampung hanya dihubungkan oleh Selat Sunda.

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Lampung di Kabupaten Serang dengan bahasa Lampung di Kabupaten Lampung Selatan menunjukkan perbedaan bahasa dengan persentase di atas 81%. Bahasa Lampung ini dinamakan bahasa Lampung Cikoneng. Istilah Cikoneng merujuk  nama desa yang dijadikan sebagai daerah pengamatan.

Secara kualitatif,bahasa Lampung Cikoneng memiliki ciri khas, yakni tidak ditemukan adanya realisasi bunyi [R] di semua posisi. Hal ini berbeda dengan bahasa Lampung yang merealisasikan bunyi [R] dalam semua posisi, misalnya pada bentuk: Ruwa ~ ruwo ‘dua’; jaRi ~ jari ‘jari; gelaR ~ gelar ‘nama’. Secara konsisten juga terdapat realisasi bunyi [o] pada posisi vokal akhir terbuka. Hal ini berbeda dengan bahasa Lampung yang merealisasikan bunyi [a], misalnya pada bentuk: dada ~ dado ‘dada’; paha ~ paho ‘paha’; sapa ~ sapo ‘siapa’. Bunyi [R] tidak dikenal oleh masyarakat di pulau Jawa dan perubahan bunyi [a]~[o] juga berhubungan dengan letak Desa Cikoneng yang merupakan enclave ‘kantong’ bahasa Lampung di daerah pakai bahasa Jawa.

          Banyaknya pengaruh bahasa Jawa menyebabkan bunyi [a] pada posisi vokal akhir terbuka berubah menjadi bunyi [o]. Pada awalnya bahasa Lampung yang dituturkan oleh masyarakat pendatang dari Lampung itu sama dengan bahasa asalnya. Namun, dalam kurun waktu lebih dari lima puluh tahun banyak terjadi perubahan pada bahasa Lampung yang dituturkan di Desa Cikoneng sehingga menjadi bahasa yang berbeda dengan bahasa asalnya.