| Bahasa So’a dituturkan di Desa Turaloa, Kecamatan Wolomeze; di Desa Loa, Kecamatan So’a; di Desa Keligejo, Kecamatan Aimere; di Desa Mbaenuamuri, Kecamatan Keo Tengah; di Desa Nata Nage, Kecamatan Boawae; dan di Desa Lape, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo, Kabupaten Ngada, Provinsi NTT. Penutur bahasa So’a berbeda-beda dalam menyebut bahasanya. Penutur di Desa Turaloa menyebut bahasa yang mereka tuturkan ini sebagai bahasa Ramba. Penutur di Desa Loa menyebutnya sebagai bahasa Loa atau Soa. Penutur di Kaligejo menyebutnya sebagai bahasa Keligejo. Penutur di Desa Mbau Nuamuari menyebut bahasanya sebagai bahasa Keo. Penutur di Desa Natanage menyebut bahasanya sebagai bahasa Nage. Penutur di Desa Lape menyebut bahasanya sebagai bahasa Lape.
Berdasarkan penghitungan dialektometri, isolek So’a terdiri atas enam dialek, yaitu (1) dialek Ramba yang dituturkan di Turaloa Kecamatan Wolomeze; (2) dialek Loa yang dituturkan di Desa Loa, Kecamatan So’a; (3) dialek Kaligejo yang dituturkan di Desa Keligejo, Kecamatan Aimere;(4) dialek Keo yang dituturkan di Desa Mbaenuamuri, Kecamatan Keo Tengah; (5) dialek Nata Nage dipakai di Desa Nata Nage, Kecamatan Boawae; dan (6) dialek Lape yang dipakai di Desa Lape, Kecamatan Aesesa, Kabupaten Nagekeo. Persentase perbedaan antardialek tersebut berkisar 53,38—78,78%.Berdasarkan penghitungan dialektometri, isolek So’a merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan di atas 81% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa di sekitarnya, seperti bahasa Ngada dan Riung. |