Bahasa Balaesang
Provinsi Sulawesi Tengah(Sulawesi)

         
 

Bahasa Balaesang diduga memiliki tanah asal di Kabupaten Donggala dan Parigi Moutong, Provinsi Sulawesi Tengah. Bahasa ini dituturkan di (1) Desa Ketong dan Kamonji, Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala; (2) Desa Alindau, Kecamatan Sindue Tobata, Kabupaten Donggala; dan (3) Desa Kasimbar, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Menurut pengakuan penduduk di sebelah utara wilayah tutur bahasa Balaesang berbatasan dengan wilayah tutur bahasa Kaili; di sebelah timur berbatasan dengan wilayah tutur bahasa Kaili dan bahasa Bajo; serta di sebelah selatan berbatasan dengan wilayah tutur bahasa Kaili dan bahasa Bugis.

Secara kuantitatif bahasa Balaesang memiliki perbedaan dialek dengan isolek Balesang Donggala, Tajio, Kasimbar, Ledo, Lauje, Dampelas, Unde, Dondo, Njedu, dan Pendau dengan persentase perbedaan di bawah 80%. Namun, dari sepuluh isolek itu terdapat beberapa isolek yang secara kualitatif dapat dikategorikan sebagai bahasa yang berbeda karena memiliki bukti kualitatif berupa korespondensi bunyi. Kesepuluh isolek tersebut dapat diidentifikasi sebagai tiga bahasa yang berbeda, yaitu bahasa Balaesang, Kaili, dan Dondo.

Bahasa Balaesang memiliki tiga dialek, yaitu dialek Balaesang Donggala, dialek Tajio, dan dialek Kasimbar.Ketiga dialek tersebut diidentifikasi sebagai bahasa yang sama, tetapi merupakan dialek yang berbeda karena secara kuantitatif ketiganya memiliki perbedaan berkisar antara 75%—78%. Dialek Balaesang Donggala dituturkan di Desa Ketong dan Desa Kamonji, Kecamatan Balaesang Tanjung, Kabupaten Donggala. Dialek Tajio dituturkan di Desa Alindau, Kecamatan Sindue Tobata, Kabupaten Donggala dan dialek Kasimbar dituturkan di Desa Kasimbar, Kecamatan Kasimbar, Kabupaten Parigi Moutong.