Bahasa Bugis
Provinsi Nusa Tenggara Barat

         
 

Bahasa Bugis merupakan bahasa yang bertanah asal di Provinsi Sulawesi Selatan. Bahasa ini juga dituturkan di beberapa wilayah di Indonesia, seperti di Provinsi Riau, Jambi, Lampung, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Bali, dan NTB.

Penutur bahasa Bugis yang terdapat di Provinsi NTB adalah masyarakat yang berada di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Di Pulau Lombok bahasa Bugis dituturkan di dua kabupaten, yaitu Kabupaten Lombok Barat, tepatnya di Desa Pelangan, Kecamatan Sekotong dan di Kabupaten Lombok Timur tepatnya di Desa Labuhan Haji, Kecamatan Labuhan Haji; Desa Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya; Desa Keruak, Kecamatan Keruak. Sementara itu, bahasa Bugis di Pulau Sumbawa tersebar di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Sumbawa, Bima, dan Dompu. Bahasa Bugis di Kabupaten Sumbawa dituturkan di Desa Labuhan Mapin, Kecamatan Alas Barat dan Desa Labuan Alas, Kecamatan Alas; Dusun Labuhan Jontal dan Desa Teluk Santong, Kecamatan Plampang, dan Desa Labuhan Jambu, Kecamatan Tarano, sedangkan bahasa Bugis di Kabupaten Bima dapat dijumpai di Desa Bugis, Kecamatan Sape. Adapun di Kabupaten Dompu, bahasa Bugis dapat dijumpai di Desa Soro, Kecamatan Kempo.

Bahasa Bugis yang terdapat di Pulau Lombok berdampingan dengan bahasa Sasak. Bahasa Bugis di Kabupaten Sumbawa berdampingan dengan bahasa Sumbawa, sedangkan di Kabupaten Bima dan Dompu bahasa Bugis berdampingan dengan bahasa Bima.

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Bugis di Pulau Lombok terdiri atas dua dialek, yaitu Dialek Labuhan Haji yang tersebar di Kabupaten Lombok Timur dan Dialek Keruak-Pelangan yang tersebar di Kabupaten Lombok Timur dan Lombok Barat. Sementara itu, bahasa Bugis yang terdapat di Kabupaten Sumbawa terdiri atas empat dialek, yaitu dialek Mapin, dialek Jontal, dialek Jambu, dandialek Teluk Santong. Adapun bahasa Bugis yang terdapat di Kabupaten Bima dan Dompu terdiri atas dua dialek, yaitu Dialek Sape dan Dialek Soro Kempo. Persentase perbedaan semua dialek itu berkisar antara 51%—80%. Sementara itu, hasil penghitungan dialektometri antara bahasa Bugis di Sulawesi Selatan sebagai bahasa induknya dan daerah sebaran bahasa Bugis di Jambi, Kalimantan Selatan, Sulawesi Tenggara, Bali, Sulawesi tengah, Riau, Kalimantan Timur, dan NTB semuanya menunjukkan bahasa yang sama dengan persentase berkisar antara 43%—79% (beda subdialek atau beda dialek).

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, bahasa Bugis merupakan sebuah bahasa dengan persentase perbedaan berkisar antara 81%—100% jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa di sekitarnya, misalnya dibandingkan dengan bahasa Sasak, bahasa Sumbawa (Samawa), dan bahasa Bima (Mbojo).