Permusuhan ini bersumber dari pengkhianatan yang dilakukan oleh Paris putra dari raja negeri Toraja kepada raja Menelaos Yunani.Bertahun-tahun perperangan terjadi, tetapi antara pasukan Toraja dan pasukan Yunani sama kuatnya. Saling berganti dalam kalah menang pertempuran. Saling banyak menewaskan ribuan prajurit musuh namun juga banyak kehilangan prajurit sendiri. Hulubalang Toraja adalah Hector, yang merupakan anak raja yang gagah berani serta tampan parasnya. Sedangkan Hulubalang dari Yunani adalah Patroklos, Achilles dan Adyssus. Namun pada salah satu pertempuran, Hulubalang Patroklos dan Achilles harus menemuilah ajalnya, maka tinggalah Hulubalang Adyssus yang hidup berserta prajurit lain. Hulubalang Adyssus terkenal cerdiknya. Pertempuran pada tahun ke sembilan, Ia membuat siasat untuk menghancurkan Toraja, karena Ia sadar hanya dengan siasatlah dapat mengalahkan Toraja. Adyssus memerintahkan prajuritnya untuk membuat kuda yang sangat besar dengan pohon kayu besar-besar yang berada di dekat kemahnya. Ratusan prajurit disuruh masuk dalam perut kuda kayu tersebut, sedangkan sisanya disuruh membakar perkemahan mereka agar masyarakat Toraja mengira mereka sudah pulang, setelah itu mereka pergi ke desa kecil yang ada di Toraja. Masyarakat Toraja sangat gembira mengetahui kabar tersebut, namun mereka juga terkejut dengan kuda kayu besar peninggalan Yunani. Meskipun telah di ingatkan oleh pendeta Laokon, tetapi mereka lebih mempercayai muslihat buruk dari Sinon yang seolah-olah prajurit Yunani yang tertangkap oleh pengembala Toraja. Akhirnya Toraja dapat terkalahkan oleh siasat Yunani.