Cerpen "Lingkaran Pikiran" menceritakan tentang laki-laki yang tidak teguh pendirian. Penulis menyampaikannya melalui konflik batin yang terjadi pada tokoh Aku. Dimana, setiap kali mengambil keputusan Ia selalu tidak dapat menyelesaikannya, ia selalu berbuat sesuka hatinya dan ia juga tidak pernah bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Hal ini membuat dirinya terkesan sebagai orang yang tidak bisa bertanggung jawab. Bahkan, ketika Ia telah menemui orang tua Ijam dan menyanggupi untuk bertanggung jawab atas perbuatannya, yakni dengan menikahi Ijam, tiba-tiba saja ketika mendekati hari pernikahannya Ia berdoa agar pernikahannya tersebut gagal. Ia merasa sudah tidak menyukai Ijam dan dia merasa bahwa untuk mengurusi dirinya sendiri dia tidak sanggup apalagi harus mengurusi orang lain. Padahal sebelumnya ketika Ia datang kerumah Ijam, Bapak Ijam sudah terlebih dahulu menanyakan kesungguhan dan kesanggupannya dan dia menjawab setiap pertanyaan bapak Ijam dengan mantap seakan tidak ada keraguan lagi pada dirinya. Oleh karena itu pula Bapak Ijam yang awalnya tidak menyetujui hubungan mereka akhirnya merestuinya.