Logo

PETA BAHASA DAN SASTRA

Penakluk Ujung Dunia

Data Sastra Cetak di Sumatera Utara

Kode Sastra : 254
Judul : Penakluk Ujung Dunia
Tipe Bahasa :
Bahasa : Indonesia
Aksara :
Genre :
Tgl.Ambil Data : --
Tgl.Input : 17-11-2022
Pengguna : superadmin [Admin-Badan Bahasa]
Unit/Satker :
Penulis :
Diterbitkan dalam bentuk : novel
Judul Antologi :
Tipe :
Penerbit :
Kota Terbitan :
Tahun Terbit :
Cetakan/Edisi No. :
Kondisi Karya : Perlu Konservasi
Jumlah Halaman : 1 Halaman
Status Karya : karya asli



Apakah karya ini pernah diterjemahkan ke dalam bahasa lain?:
Apakah karya ini pernah dipublikasikan dalam bentuk lain (alihwahana)?:
Apakah karya ini pernah mendapat penghargaan?:
Apakah karya ini pernah diulas? :
Apakah karya ini pernah menjadi bahan/materi aja?:

Deskripsi:

Novel Penakluk Ujung Dunia karya sastrawan berdarah Batak, Bokor Hutasuhut (1934-2017), terbit tahun 1988 oleh Pustaka Karya Grafika Utama, Jakarta. Bahan kertas koran ukuran 20 x 13 cm, tebal 200 halaman. Pertama dicetak tahun 1964 oleh PT Pembangunan Jakarta. Novel Penakluk Ujung Dunia adalah sebuah novel Batak, mengisahkan persebaran masyarakat Batak dari tanah asal yang cukup lama terisolir dan tertutup oleh danau. Mereka meninggalkan daerah asal karena sering terjadi konflik bahkan perang antarkampung atau antarmarga akibat persoalan batas tanah sawah dan pembagian air irigasi di persawahan. Tanah asal sudah semakin padat sementara populasi penduduk semakin banyak sehingga terjadi ketidakseimbangan antara jumlah manusia dengan sumber hidup di daerah asal. Melalui sungai titian dewata yang dianggap suci, yang berasal dari Danau Toba dan bermuara ke laut Jawa di kawasan Asahan pantai timur Sumatera, akhirnya mereka tiba di tanah Asahan. Di Asahan mereka diterima oleh penduduk setempat dari ras Melayu tetapi harus rela menanggalkan marganya dan bahkan menjadi Islam. Novel ini sekaligus menggambarkan awal mula orang Batak sipelebegu menanggalkan marganya sehingga menjadi ras Melayu dan menjadi Islam demi mempertahankan hidup. Novel ini diberi kata pengantar oleh W.S. Rendra yang menyebut bahwa pengarangnya, yaitu Bokor Hutasuhut, mempunyai gaya bercerita gabungan gaya formal dan bebas; formalitas tutur kata bahasa lisan menurut tradisi Batak, dan kebebasan penghayatan kebudayaan modern dari tradisi sastra modern. Pengarang sangat sadar sedang menyelami dan melukiskan kehidupan masyarakat Batak yang unik tradisional kepada pembaca sastra modern. Ia bukan fotokopi kebudayaan Batak, tetapi orang Batak tulen yang menjadi sastrawan Indonesia. Ia telah selesai melakukan wawancara dengan tradisinya dan dengan dinamika modern dari Indonesia Raya, lalu duduk dan menulis novel ini. Alangkah hidup detil-detil dari lukisannya. Satu pertanda bahwa ia mengerti betul-betul apa yang ia tuliskan.

Lokasi Sastra Cetak

No. Provinsi Kabupaten/Kota Kecamatan Dusun/Desa Alamat Koordinat Peta
1. Sumatera Utara Kabupaten.Toba Samosir

Dokumentasi

No. Kategori Fail Judul Tahun Tgl.Unggah

Publikasi

No. Kategori Fail Judul Tahun Tgl.Unggah