Diah Hadaning dalam kumpulan puisinya yang berjudul Nyanyian Waktu (1987) menghimpun empat puluh sajak yang ditulisnya sejak tahun1981—1986). Dalam kumpulannya Diah Hadaning mengangkat tema seputar mikrokosmos. Dia melakukan observasi terhadap lingkungannya dan menuangkan dalam bahasa yang sederhana, seperti tampak dalam salah puisinya yang berjudul “Nyanyian Waktu”.
Dalam waktu yang berpacu
Diseretnya ujung langkahku
Diseretnya ujung hasratku
Diseretnya ujung pasrahku
Menuju ke ufuk satu
Muara nafasMu
Dalam waktu yang berhenti
Dimamahnya binar mataku
Dimamahnya sekar birahiku
Dimamahnya gairah ciptaku
Mengendap di ufuk kediaman
Muara kehentian.