A.Bentuk
Penutur	:	kelompok
Tuturan	:	dinyanyikan
Iringan musik yang digunakan	:	tidak ada
Deskripsi fisik pertunjukan	:	tidak menggunakan
Tempat Pertunjukan	:
Dekorasi	:	tidak ada
Kostum	:	pakaian nayaga (hitam-hitam)
Formasi	:	kelompok beluk duduk satu baris, pembaca naskah di tengah
Posisi penonton	:	tidak teratur/bebas
Waktu Pertunjukan	:	malam
Syarat pertunjukan	:	ada ada latihan olah vokal yang sebetulnya harus dilakukan karena beluk menggunakan nada-nada tinggi, juga ada gurah yang seharusnya dilakukan. selain itu, ada sesajen yang disediakan sebelum melakukan pertunjukan yang nantinya akan dinikmati bersama
Interaksi penutur pertunjukan dengan penonton:
		ada di tengah beluk, sebagai pemecah suasana, ada sisipan cerita humor yang dilakukan oleh pemain, penonton ikut tertawa dan menimpali

B.Konteks
1.Data Penutur
Nama Lengkap	:	Abin Robani
Tempat/Tgl.Lahir	:	KTP, --
Jenis Kelamin	:	laki-laki
Mempunyai Komunitas	:	Tidak
Jenis Penutur	:	juru cerita/pendukung aktif
Pekerjaan	:	kuli
Keahlian di samping pekerjaan	:	seniman gondang dan reog
Suku bangsa	:	Sunda
Asal penutur	:	Cirangkong
Bahasa yang dikuasai	:	Sunda, Indonesia
Kondisi fisik penutur	:	normal

2. Lingkup Penutur
Khalayak/penonton:

	Jumlah	0
	Usia	semua usia
	Jenis Kelamin	bisa disaksikan siapa saja

Tujuan Pertunjukan:
hiburan

Suasana Pertunjukan:


Komunitas yang menghidupi:
grup kesenian

Infrastruktur yang tersedia:
jalan satu jalur

C. Isi
Deskripsi:
Dongeng

Kutipan transkrip tutur sastra lisan:
wawacan bin etam bercerita mengenai perjalanan hidup tokoh bin etam, seorang anak yatim yang dibesarkan dengan baik oleh ibunya sehingga menjadi ulama terkemuka di Sumedang