A.Bentuk
Penutur	:	sendiri
Tuturan	:	diceritakan
Iringan musik yang digunakan	:	Rebana
Deskripsi fisik pertunjukan	:	menggunakan
Tempat Pertunjukan	:	di tempat lapang
Dekorasi	:	dekorasi sederhana
Kostum	:	memakai pakaian muslim berupa baju koko dan sarung. Bisa juga menggunakan sorban di kepala atau peci
Formasi	:	Dalang Kentrung menceritakan kisah dari nabi-nabi atau sunan di depan panggung. Penoton menyaksikan dalang Kentrung yang ada di depan panggung. Biasanya penonton memberi tanggapan atas celetukan dari Dalang kentrung.
Posisi penonton	:	tidak teratur/bebas
Waktu Pertunjukan	:	malam
Syarat pertunjukan	:	ada Biasanya pertunjukan Kentrung Sunan Drajat dilaksanakan saat peringatan maulid Nabi Muhammad, peringajatan hari jadi Kabupaten Lamongan, dan peringatan keagamaan lainnya. Bisa juga dilaksanakan saat acara pernikahan.
Interaksi penutur pertunjukan dengan penonton:
		ada Biasanya Dalang Kentrung memberi celetukan yang kemudian dibalas oleh penonton atau celetukan tersebut terkadang membuagt penonton memberikan sesaji kepada Dalang dan bersifat menghibur

B.Konteks
1.Data Penutur
Nama Lengkap	:	Achmad Yazid
Tempat/Tgl.Lahir	:	Lamongan, 29 April 1999, --
Jenis Kelamin	:	laki-laki
Mempunyai Komunitas	:	Tidak
Jenis Penutur	:	bukan juru cerita/pendukung pasif
Pekerjaan	:	mahasiswa
Keahlian di samping pekerjaan	:	akademisi
Suku bangsa	:	Jawa
Asal penutur	:	desa Solokuro, Kecamatan Solokuro, Kabupaten Lamongan, Provinsi Jawa Timur
Bahasa yang dikuasai	:	bahasa Indonesia, bahasa Arab
Kondisi fisik penutur	:	normal

2. Lingkup Penutur
Khalayak/penonton:

	Jumlah	0
	Usia	12--60 tahun
	Jenis Kelamin	laki-laki dan perempuan

Tujuan Pertunjukan:
peringatan hari besar Islam atau hari jadi kabupaten Lamongan

Suasana Pertunjukan:


Komunitas yang menghidupi:
Komunitas Sastra Kabupaten Lamongan

Infrastruktur yang tersedia:
dekat dengan sumber air dan sumber makanan

C. Isi
Deskripsi:
Sejarah

Kutipan transkrip tutur sastra lisan:
Dalang Kentrung biasanya menceritakan kisah-kisah Nabi dan Sunan dari sisi sejarahnya, kemudian ada kearifan lokall saat Dalang Kentrgung bercerita tentang asal-usul nama desa di kabupaten Lamongan