A.Bentuk
Penutur	:	sendiri
Tuturan	:	diceritakan
Iringan musik yang digunakan	:	tanpa alat musik
Deskripsi fisik pertunjukan	:	tidak menggunakan
Tempat Pertunjukan	:	tempat hajatan
Dekorasi	:	tidak ada
Kostum	:	baju koko, kopiah, sarung
Formasi	:	penutur duduk menghadap penonton
Posisi penonton	:	teratur
Waktu Pertunjukan	:	tidak tentu/bebas
Syarat pertunjukan	:	tidak tumpeng lengkap dengan bakakak, kelapa, telur, buah-buahan 7 rupa, kembang 7 rupa, kue 7 rupa
Interaksi penutur pertunjukan dengan penonton:
		ada menyisipkan uang di naskah untuk diramal

B.Konteks
1.Data Penutur
Nama Lengkap	:	Kyai Suhaepi
Tempat/Tgl.Lahir	:	Cibuaya, Agustus 1953, --
Jenis Kelamin	:	laki-laki
Mempunyai Komunitas	:	Tidak
Jenis Penutur	:	bukan juru cerita/pendukung pasif
Pekerjaan	:	penceramah agama dan Ketua MUI Cibuaya, Karawang
Keahlian di samping pekerjaan	:	ceramah agama, ngedalang, dan pemimpin upacara-upacara adat.
Suku bangsa	:	Sunda
Asal penutur	:	Cipedes, Langsep, Karawang
Bahasa yang dikuasai	:	Sunda, Jawa, dan Bahasa Indonesia
Kondisi fisik penutur	:	normal

2. Lingkup Penutur
Khalayak/penonton:

	Jumlah	0
	Usia	segala usia. anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua
	Jenis Kelamin	laki-laki dan perempuan

Tujuan Pertunjukan:
ungkapan rasa syukur dan permohonan keselamatan

Suasana Pertunjukan:


Komunitas yang menghidupi:
masyarakat penanggap

Infrastruktur yang tersedia:
pasar, masjid, kantor desa

C. Isi
Deskripsi:
lain-lain

Kutipan transkrip tutur sastra lisan:
kisah-kisah keteladanan Syeh Abdul Kadir Jaelani dalam menjalani kehidupan, misalnya harus jujur, berbakti kepada orang tua, sopan santun.