A.Bentuk
Penutur	:	kelompok
Tuturan	:	dinyanyikan
Iringan musik yang digunakan	:	TIDAK ADA
Deskripsi fisik pertunjukan	:	tidak menggunakan
Tempat Pertunjukan	:	hutan/kebun masyarakat
Dekorasi	:	tidak ada
Kostum	:	Untuk pawang memakai baju dan celana hitam dan pengikat kepala dari kain hitam sedangkan pelaku yang lain berpakaian bebas
Formasi	:	Ketika dituturkan si pawang duduk dipangkal Batang Selang sedangkan pelaku yang lain memanjat pohon dan melantukan syair di bawah pohon
Posisi penonton	:	tidak teratur/bebas
Waktu Pertunjukan	:	malam
Syarat pertunjukan	:	ada Penonton tidak boleh bersuara dan menyalakan api ketika pengambilan madu dilaksanakan karena lebah akan menyerang api dan suara kecuali orang-orang yang melantunkan syair
Interaksi penutur pertunjukan dengan penonton:
		tidak ada

B.Konteks
1.Data Penutur
Nama Lengkap	:	Datuk Ismail Lamid
Tempat/Tgl.Lahir	:	Rambutan Masam, 1947, --
Jenis Kelamin	:	laki-laki
Mempunyai Komunitas	:	Tidak
Jenis Penutur	:	juru cerita/pendukung aktif
Pekerjaan	:	Petani Kebun
Keahlian di samping pekerjaan	:	Ahli dalam mengambil madu hutan
Suku bangsa	:	Indonesia
Asal penutur	:	Desa Rambutan Masam
Bahasa yang dikuasai	:	Melayu Jambi dialek Batanghari
Kondisi fisik penutur	:	normal

2. Lingkup Penutur
Khalayak/penonton:

	Jumlah	10
	Usia	tidak terbatas
	Jenis Kelamin	Laki-laki dan perempuan

Tujuan Pertunjukan:
Proses Pengambilan Madu hutan dan hiburan ketika mendengarkan lantunan syair yang merdu dan mendayu-dayu

Suasana Pertunjukan:


Komunitas yang menghidupi:
Masyarakat Pemilik Tradisi (Sanggar Seni Bako Lantang

Infrastruktur yang tersedia:
Gedung Adat Desa Rambutan Masam

C. Isi
Deskripsi:
Kearifan lokal

Kutipan transkrip tutur sastra lisan:
kearifan lokal ttg menhargai alam dan binatang sebagai bentuk ciptaan Tuhan