Sebuah Hati merupakan cerpen karya Djadjak yang menceritakan bagaimana kesedihan seorang wanita yang bernama Atin. Atin ditinggal oleh suaminya yang bekerja di luar kota. Atin sangat kecewa pada suaminya karena tidak menepati janjinya. Atin juga kecewa pada dirinya sendiri karena tidak mendengar nasihat ke-dua orang tuanya. Pada masa awal pacaran, Atin dan suaminya tidak disetujui oleh ke dua orang tua Atin karena Ayah Atin memandang bahwa suaminya merupakan orang kafir yang tidak pernah ke gereja. Sementar itu ibunya memandang suaminya seperti itu juga dan ditambah calon suami anaknya itu bukanlah orang yang mapan. Namun seiring waktu Atin dan calon suaminya itu dapat meyakinkan kedua orang tua Atin dengan cara merubah sikap calon suaminya meskipun kedua orang tua Atin masih menyimpan perasaan tidak setuju. Setelah menikah Atin yang bekerja untuk keperluan rumah tangganya. Sementara itu suaminya sudah bertahun tahun tidak mendapatkan pekerjaan. Atin pun hanya pasrah dan bersabar sampai suaminya mendapatkan pekerjaan. Sampai akhirnya pun suaminya mendapatkan pekerjaan namun di luar kota. Awalnya suami Atin masih sering pulang untuk menengok Atin dan anaknya. Sampai beberapa tahun kemudian suaminya tidak menengok bahkan memberi kabar sekali pun kepada Atin dan tidak pernah beribada ke gereja. Atin bingung karena anaknya sakit kerasa. Akhirnya Atin memutuskan untuk membawa anaknya ke rumah orang tua Atin. Namun di sana Atin ditolak mentah-mentah oleh kedua orang tuanya. Mereka berkata bahwa anaknya itu kewajiban bapaknya. Sampai akhirnya Atin menghubungi suaminya dan memintanya pulang. Sampainya di rumah, anaknya kembali gembira dan suaminya pun berjanji bahwa tidak akan bersikap seperti itu lagi. Saat suaminya kembali ke pekerjaannya, ia kembali tidak pernah pulang bahkan mengabari Atin lagi.