Cerpen ini menceritakan kisah putra-putra ibu pertiwi yang berjuang untuk mempertahankan tanah airnya dari serangan musuh. Di sebuah dusun tinggal lah seorang janda tua bernama Aminah, rambutnya putih semua, matanya buta, dan giginya pun sudah tidak ada. Dia memiliki tiga orang anak, yakni Amin, Aman, dan Usman. mereka bertiga disuruh Aminah untuk esok pagi bangun subuh, karena terompet perang sudah dibunyikan. Lantas mereka bertiga pun menyetujuinya. Perang pun sudah dilaksanakan, Aminah mendapat kabar bahwa ketiga anaknya pupus dalam peperangan, dia hanya meresponnya dengan bahagia tanpa perasaan sedih sedikit pun, sebab dia bangga karena ketiga anaknya sudah mampu menjadi pahlawan bagi tanah airnya.