Cerpen Nafsu dan Hutang menceritakan tentang pegawai dinas tua bernama Pak Zubir. Ia adalah seorang kepala kantor yang apik dalam bekerja dan juga pandai bergaul. Ketika tokoh aku atau seorang pegawai muda bertanya tentang sesuatu kepada Pak Zubir, ia pasti menjawab dengan jawaban yang memuaskan. Berbeda dengan pegawai lainnya, ketika pegawai muda bertanya, mereka bungkam 1001 alasan. Karena mereka menganggap yang muda-muda adalah ancaman, mereka takut kursi mereka digantikan oleh yang muda-muda. Pak Zubir sering mengajak tokoh aku makan di restoran Simpang Empat yang terkenal mahal, padahal gaji mereka hampir sama. Ketika tanggal tua uang di dompet Pak Zubir juga masih banyak, membuat tokoh aku heran.Ternyata, dibalik sikap baiknya, Pak Zubir memanfaatkan keseganan dan kepercayaan orang-orang kepadanya untuk berutang dengan sistem gali lobang tutup lobang hingga utangnya menumpuk. Banyak orang mencarinya ke kantor untuk menagih utang dan membuat pak Zubir hampir gila memikirkannya.