A.Bentuk
Penutur	:	sendiri
Tuturan	:	diceritakan
Iringan musik yang digunakan	:	tidak ada
Deskripsi fisik pertunjukan	:	tidak menggunakan
Tempat Pertunjukan	:	di lingkungan sosial
Dekorasi	:	tidak ada
Kostum	:	tidak ada
Formasi	:	bukan seni pertunjukan
Posisi penonton	:	teratur
Waktu Pertunjukan	:	tidak tentu/bebas
Syarat pertunjukan	:	ada mengikuti aturan sesuai dengan mitos, jika tidak dilakukan akan mengganggu prosesi pernikahan adat cio tau
Interaksi penutur pertunjukan dengan penonton:
		tidak ada

B.Konteks
1.Data Penutur
Nama Lengkap	:	Oey Tjin Eng
Tempat/Tgl.Lahir	:	tangerang,9 januari 1944, --
Jenis Kelamin	:	laki-laki
Mempunyai Komunitas	:	Tidak
Jenis Penutur	:	juru cerita/pendukung aktif
Pekerjaan	:	pensiun
Keahlian di samping pekerjaan	:	aktif di organisasi sosial dan budaya
Suku bangsa	:	tionghoa
Asal penutur	:	tangerang
Bahasa yang dikuasai	:	Bahasa Sunda, Betawi, dan Hokkian
Kondisi fisik penutur	:	ompong

2. Lingkup Penutur
Khalayak/penonton:

	Jumlah	0
	Usia	76
	Jenis Kelamin	pria

Tujuan Pertunjukan:
bagian tradisi pernikahan

Suasana Pertunjukan:


Komunitas yang menghidupi:
komunitas Cina Benten

Infrastruktur yang tersedia:
klenteng

C. Isi
Deskripsi:
Hukum adat

Kutipan transkrip tutur sastra lisan:
Dalam pernikahan adat cio tau, pelaku pernikahan adat harus melaksanakan beberapa mitos yang berkaitan dengan pelaksanaan prosesi pernikahan adat dengan sesuai saran dari encim atau kenek. Misalnya, menggunakan kertas merah khusus yang ditempelkan di dahi. Hal ini dilakukan sebagai simbol kesucian, MItosnya, jika bisa menempel, pengantin perempuan masih perawan. JIka kertas merah tidak menempel, dianggap tidak perawan