A.Bentuk
Penutur	:	sendiri
Tuturan	:	diceritakan
Iringan musik yang digunakan	:	tanpa alat musik
Deskripsi fisik pertunjukan	:	tidak menggunakan
Tempat Pertunjukan	:	di rumah
Dekorasi	:	tidak ada
Kostum	:	bebas sopan
Formasi	:	paraji menggendong bayi menghadap penoton
Posisi penonton	:	tidak teratur/bebas
Waktu Pertunjukan	:	siang
Syarat pertunjukan	:	ada "1. paraji menggendong bayi 2. kaki bayi diinjakkan ke uang yang berjajar di tanah 3. uang logam, beras kuning, dan permen diaduk dalam baskom lalu ditebar ke penonton 4. penonton berebut uang logam dan permen 5. bayi diletakkan di ayunan yang diatasnya tergantung bawang merah, bawang putih, cabe, sirih, gulungan usng, bangle. Di bawah ayunan diletakkan nasi kuning, ayam bebabak, lauk pauk, kopi pahit kopi manis, teh pahit, teh manis, dan jajanan pasar. 6. bayi diberi nama dan dibacakan mantra/doa."
Interaksi penutur pertunjukan dengan penonton:
		ada lempar uang logam, beras kuning, permen yang diperebutkan para penonton

B.Konteks
1.Data Penutur
Nama Lengkap	:	Jasminah
Tempat/Tgl.Lahir	:	Karawang, 25 Juni 1946, --
Jenis Kelamin	:	perempuan
Mempunyai Komunitas	:	Tidak
Jenis Penutur	:	juru cerita/pendukung aktif
Pekerjaan	:	paraji/ dukun beranak
Keahlian di samping pekerjaan	:	tidak ada
Suku bangsa	:	Sunda
Asal penutur	:	Cikampek
Bahasa yang dikuasai	:	Sunda, Indonesia
Kondisi fisik penutur	:	ompong

2. Lingkup Penutur
Khalayak/penonton:

	Jumlah	0
	Usia	segala usia. anak-anak, remaja, dewasa, dan orang tua
	Jenis Kelamin	laki-laki dan perempuan

Tujuan Pertunjukan:
ungkapan rasa syukur dan permohonan keselamatan

Suasana Pertunjukan:


Komunitas yang menghidupi:
masyarakat pemilik tradisi,

Infrastruktur yang tersedia:
bendungan, mushola, bengkel

C. Isi
Deskripsi:
Kearifan lokal

Kutipan transkrip tutur sastra lisan:
agar bayi dan ibunya sehat dan tidak mengalami gangguan apapun termasuk gangguan makhluk halus