Beranda
Konten
Bahasa Daerah
Aksara
Komunitas Sastra
Sastra Lisan
Sastra Cetak
Sastra Tulis Tangan
Provinsi
Aceh
Sumatera Utara
Sumatera Barat
Bengkulu
Riau
Kepulauan Riau
Jambi
Sumatera Selatan
Lampung
Kepulauan Bangka Belitung
DKI Jakarta
Jawa Barat
Banten
Jawa Tengah
D.I.Yogyakarta
Jawa Timur
Kalimantan Barat
Kalimantan Tengah
Kalimantan Selatan
Kalimantan Timur
Bali
Nusa Tenggara Barat
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Barat
Sulawesi Utara
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tengah
Gorontalo
Maluku
Maluku Utara
Papua Barat
Papua
Kalimantan Utara
Papua Pegunungan
Papua Selatan
Papua Tengah
Papua Barat Daya
SDM Kesastraan
Filter
Bahasa Daerah
Aksara
Komunitas Sastra
Sastra Lisan
Sastra Cetak
Sastra Tulis Tangan
Pencarian
Pengembang
PETA BAHASA DAN SASTRA
Indonesia
/
Bahasa Daerah di Indonesia
Bahasa Lampung Cikoneng
Data Bahasa Daerah di Indonesia
Kembali
Kode Bahasa
:
316
Nama Bahasa
:
Lampung Cikoneng
Nama Lain
:
Aksara
:
Kode Warna
:
9D634A
Kode Pusdatin
:
BI000024
Tgl.Input
:
10-11-2017
Pengguna
:
superadmin
Deskripsi:
Bahasa Lampung Cikoneng berasal dari Provinsi Lampung. Bahasa itu dituturkan oleh masyarakat yang berada di Desa Cikoneng, Kecamatan Anyar, Kabupaten Serang, Provinsi Banten.Menurut pengakuan penduduk, nenek moyang mereka berasal dari daerah Kalianda di wilayah Lampung Selatan. Secara historis, Lampung dan Banten memiliki kedekatan khusus pada masa Kesultanan Banten dan secara geografis letak Banten dengan Lampung hanya dihubungkan oleh Selat Sunda.
Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, isolek Lampung di Kabupaten Serang dengan bahasa Lampung di Kabupaten Lampung Selatan menunjukkan perbedaan bahasa dengan persentase di atas 81%. Bahasa Lampung ini dinamakan bahasa Lampung Cikoneng. Istilah Cikoneng merujuk nama desa yang dijadikan sebagai daerah pengamatan.
Secara kualitatif,bahasa Lampung Cikoneng memiliki ciri khas, yakni tidak ditemukan adanya realisasi bunyi [R] di semua posisi. Hal ini berbeda dengan bahasa Lampung yang merealisasikan bunyi [R] dalam semua posisi, misalnya pada bentuk: Ruwa ~ ruwo ‘dua’; jaRi ~ jari ‘jari; gelaR ~ gelar ‘nama’. Secara konsisten juga terdapat realisasi bunyi [o] pada posisi vokal akhir terbuka. Hal ini berbeda dengan bahasa Lampung yang merealisasikan bunyi [a], misalnya pada bentuk: dada ~ dado ‘dada’; paha ~ paho ‘paha’; sapa ~ sapo ‘siapa’. Bunyi [R] tidak dikenal oleh masyarakat di pulau Jawa dan perubahan bunyi [a]~[o] juga berhubungan dengan letak Desa Cikoneng yang merupakan enclave ‘kantong’ bahasa Lampung di daerah pakai bahasa Jawa.
Banyaknya pengaruh bahasa Jawa menyebabkan bunyi [a] pada posisi vokal akhir terbuka berubah menjadi bunyi [o]. Pada awalnya bahasa Lampung yang dituturkan oleh masyarakat pendatang dari Lampung itu sama dengan bahasa asalnya. Namun, dalam kurun waktu lebih dari lima puluh tahun banyak terjadi perubahan pada bahasa Lampung yang dituturkan di Desa Cikoneng sehingga menjadi bahasa yang berbeda dengan bahasa asalnya.
Data Penyebaran Bahasa
No.
Dialek
Provinsi
Kabupaten/Kota
Kecamatan
Dusun/Desa
Daya Hidup
Jumlah Penutur
Koordinat
Peta
Dokumentasi
No.
Kategori
Fail
Deskripsi
Tahun
Tgl.Unggah
Publikasi
No.
Kategori
Fail
Judul
Tahun
Tgl.Unggah