Bahasa Taman
Provinsi Kalimantan Barat

         
 

Bahasa Taman dituturkan oleh masyarakat di wilayah hulu Sungai Kapuas, antara lain di Engko’ Tambe, Kecamatan Putussibau Selatan; di Desa Pulau Manak, Kecamatan Embaloh Hulu; di Mensiau, Kecamatan Batang Lupar; di Nanga Tuwuk, Sungai Tempurau, Kecamatan Putussibau, Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Barat. Wilayah tutur bahasa Taman dikelilingi oleh wilayah tutur bahasa Melayu. Bahasa Taman tersebar di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu, yaitu di wilayah Kecamatan Putussibau, Mandai, dan Batang Lupar.

          Menurut pengakuan penutur, bahasa Taman tersebar di daerah Engko Tambe, Kecamatan Putussibau; di Pulau Manak, Kecamatan Embaloh Hulu penuturnya mengaku sebagai penutur bahasa Taman Embaloh; di Mensiau, Kecamatan Batang Lupar dituturkan bahasa Embaloh; di Nanga Tuwuk, Sungai Tempurau, Kecamatan Putussibau dituturkan bahasa Kalis.

Bahasa Taman mempunyai tiga dialek dengan persentase perbedaan sebesar 50%—80%. Dialek tersebut yaitu (1) dialek Taman Kapuas,yang memiliki daerah sebaran di Ingko’ Tambe, Kecamatan Putussibau; (2) dialek Taman Embaloh, yang memiliki daerah sebaran di Pulau Manak, Kecamatan Embaloh Hulu dan Mensiau, Kecamatan Batang Lupar; (3) dialek Kalis, yang memiliki daerah sebaran di Nanga Tuwuk, Sungai Tempurau, Kecamatan Putussibau.

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, bahasa Taman merupakan sebuah bahasa jika dibandingkan dengan bahasa lain, yaitu dengan persentase perbedaan di atas 81%, misalnya bahasa Taman dengan bahasa Melayu, dengan bahasa Bakumpai, dan dengan bahasa Bukat.