Bahasa Bugis
Provinsi Kalimantan Timur

         
 

Bahasa Bugis dituturkan oleh masyarakat diDesa Santan Tengah, Kecamatan Marang Kayu, Desa Muara Badak Ulu, Kecamatan Muara Badak,Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kertanegara. Selain di Kabupaten Kutai Kertanegara, bahasa Bugis juga dituturkan oleh masyarakat di Desa Api-Api, Kecamatan Waru, Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara. Di Kabupaten Paser, bahasa Bugis dituturkan di  Desa Muara Telake, Kecamatan Long Kali. Di Balikpapan, bahasa Bugis dituturkan di Kelurahan Karingau, Kecamatan Balikpapan Barat;

Bahasa Bugis di Kalimantan Timur memiliki lima dialek, yaitu (1) dialek Muara Badak Ulu yang dituturkan di Desa Santan Tengah, Kecamatan Marang Kayu dan Desa Muara Badak Ulu, Kecamatan Muara Badak, keduanya terletak di Kabupaten Kutai Kertanegara. Menurut pengakuan penduduk, di kedua desa tersebut digunakan bahasa Bugis Bone; (2) dialek Sepatin yang dituturkan di Desa Sepatin, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kertanegara; (3) dialek Tanjung Tengah yang dituturkan di Desa Api-Api, Kecamatan Waru dan Kelurahan Tanjung Tengah, Kecamatan Penajam, keduanya terletak di Kabupaten Penajam Pasir Utara; (4) dialek Muara Telake yang dituturkan di Desa Muara Telake, Kabupaten Paser; dan (5) dialek Karingau yang dituturkan di Kelurahan Karingau, Kecamatan Balikpapan Barat, Kabupaten Balikpapan. Persentase perbedaan antardialek tersebut berkisar 54%—72%.

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, bahasa Bugis di Kalimantan Timur merupakan sebuah bahasa tersendiri jika dibandingkan dengan bahasa-bahasa di sekitarnya di Kalimantan Timur, misalnya dengan bahasa Bulungan, Dusun, Pasir (Paser), dan Basap dengan persentase`perbedaan di atas 81%.