Bahasa Jawa
Provinsi Jawa Barat(Jawa dan Bali)

         
 

Bahasa Jawa berasal dari Pulau Jawa. Bahasa ini dituturkan oleh masyarakat Jawa yang sebagian besar berada di Provinsi Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Banten, dan Jawa Barat. Selain berada di Pulau Jawa, bahasa ini juga memiliki sebaran di wilayah Lampung, Aceh, Riau, Kepulauan Riau (Kepri), Bengkulu, Jambi, Bali, NTB, Kalimantan Timur, Sumatra Utara, Kalimantan Selatan, dan Sulawesi Tenggara. Bahkan bahasa Jawa juga dituturkan di luar Indonesia.

Bahasa Jawa yang dituturkan di Provinsi Jawa Barat terdiri atas tiga dialek, yaitu (1) dialek Pantai Utara (Pantura), (2) dialek Cirebon, dan (3) dialek Ciamis. Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri, persentase perbedaan ketiga dialek tersebut berkisar 51—60,75%.

Dialek Pantura dituturkan di sepanjang pesisir utara Jawa Barat mulai dari timur sampai ke barat, yaitu Cirebon, Majalengka, Indramayu, Karawang, dan Subang. Secara historis, wilayah Pantura pada zaman dahulu merupakan jalur pendaratan pasukan Mataram yang hendak menyerang Belanda di Batavia. Sisa-sisa laskar Mataram itu kemudian ada yang tinggal dan menetap di pesisir utara Pulau Jawa dan membentuk komunitas dengan bahasa Jawa Dialek Pantura. Dialek Cirebon dituturkan masyarakat di Desa Trusmi Wetan, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon, Provinsi Jawa Barat. Dialek Ciamis dituturkan di tiga daerah di Kabupaten Ciamis, yaitu Desa Ratawangi, Kecamatan Banjarsari; Karangcengek, Desa Pamarican, Kecamatan Pamarican; Desa Sukanagara, Kecamatan Lakbok; dan Desa Mekarharja, Kecamatan Purwaharja, Kabupaten Kota Banjar. Kelompok penutur ini berbeda dengan kelompok penutur bahasa Jawa lain yang berada di wilayah Pantura sebab secara geografis berada di daerah selatan Jawa Barat dan berbatasan langsung dengan Provinsi Jawa Tengah. Perbedaan wilayah geografis dengan kelompok pemakai bahasa Jawa di wilayah Pantura menyebabkan banyak perbedaan leksikal dan fonologis sehingga membentuk dialek tersendiri.